⚽ Golongan Darah Abo Pada Manusia Ditentukan Oleh Sistem Multi Alel
1ALEL OLEH : GIRI WIARTO2 Sejarah Singkat Dengan adanya Mutasi,sering dijumpai bahwa pada suatu lokus didapatkan lebih dari satu macam gen. Mendel ti Author: Hendra Doddy Yuwono 31 downloads 165 Views 670KB Size
PDF| Keterbatasan sampel darah yang mudah terdegradasi menyebabkan sedikit atau tidak terbacanya template DNA sekaligus menjadi inhibitor pada PCR. | Find, read and cite all the research you
Golongandarah A: IAIA, IAI; Golongan darah B: IB IB, IB i; Golongan darah AB: IAIB; Golongan darah O: ii; Karakteristik poligenik. Karakteristik poligenik dikendalikan oleh lebih dari satu gen, dan setiap gen mungkin memiliki dua atau lebih alel. Gen mungkin pada kromosom yang sama atau pada kromosom nonhomolog. Jika gen terletak berdekatan
Golongandarah ini terdiri dari empat antigen, ABO1 (A), ABO2 (B), ABO3 (A, B), dan ABO4 (A1), tetapi biasanya bagaimana A dan B digabungkan Jika mereka hanya memiliki antigen B, mereka akan memiliki golongan darah B, sementara jika mereka memiliki antigen A dan B, mereka akan memiliki golongan darah AB. Golongan darah ABO pada manusia
PenentuanGolongan Darah I. TUJUAN Adapun tujuan dari praktikum kali ini, yaitu : Menentukan golongan darah bagi setiap praktikan II. PENDAHUL
DaftarIsi: Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan anti A dan anti B. Penggunaan serum untuk pemeriksaan golongan darah jarang dilakukan.
AlelGanda Golongan Darah ABO, MNS | PDF. Hereditas Pada Manusia: Cara Menentukan Golongan Darah - PDF) PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS PADA PELAJAR TK DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2019. Alel Ganda Kelompok | PDF. Macam-macam Penggolongan Darah, Materi Lengkap - Generasi Biologi. Laporan Praktikum Golongan Darah. Katalog Media BPMPK
SistemABO. Penggolongan darah sistem ABO ditemukan oleh K. Landsteiner sekitar 1900. Ia menemukan bahwa terkadang jika darah seseorang dicampurkan dengan yang lain, terjadi reaksi penggumpalan (aglutinasi). Akan tetapi, pada orang lain hal tersebut terkadang tidak terjadi. Berdasarkan hal inilah terbentuk empat jenis golongan darah, A, B, AB
Ditentukanoleh kombinasi basa nitrogennya. Pada alel ini, yang akan muncul adalah beberapa sifat. Contoh: golongan darah sistem ABO pada manusia. Gimana, Quipperian? Kamu pasti sudah lebih paham deh tentang materi genetik, terutama seputar pengertian gen dan alel. Kalau kalian masih mau belajar pengertian gen atau materi lainnya lebih
Wsnot.
Squad, apakah kamu mengetahui tentang golongan darah? Biasanya di kartu identitas ada keterangan golongan darahmu, ya. Golongan darah ini merupakan salah satu keterangan yang penting, lho! Psstt tahukah kamu, golongan darah manusia terdiri dari 2 sistem, lho. Ketiga sistem tersebut adalah sistem ABO dan sistem Rhesus. Jadi, apa saja nih, yang harus kamu ketahui tentang sistem golongan darah? Kuy, cekidot! Squad, dari ketiga jenis sistem golongan darah berikut, sistem yang paling sering dipakai adalah sistem ABO. Lalu, sistem golongan darah yang lain, nggak penting, ya? Eits, semuanya penting dong! Kuy, kita bahas satu persatu! Sistem Golongan Darah ABO Sistem golongan darah ABO ini ditemukan oleh Karl Landsteiner. Pada sistem ABO, golongan darahnya ditentukan oleh aglutinogen dan aglutinin. Wah, apa sih aglutinogen itu? Aglutinogen adalah jenis protein yang dapat menggumpal aglutinasi dan terdapat pada eritrosit, sedangkan aglutinin adalah jenis serum antibodi yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin terdapat pada plasma darah. Baik Aglutinogen maupun aglutinin terbagi menjadi 2 jenis. Aglutinogen terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B, sedangkan aglutinin terbagi menjadi α dan β. Aglutinin α menggumpalkan aglutinogen A dan aglutinin β menggumpalkan B. Supaya lebih jelas, yuk simak tabel di bawah ini! Tabel aglutinogen dan aglutinin sistem ABO No. Golongan Darah Aglutinin Aglutinogen 1 A β A 2 B α B 3 AB – A dan B 4 O α dan β – Ada beberapa catatan penting yang harus kamu ingat, nih. Golongan darah O adalah donor universal, sedangakan golongan darah AB adalah resipien universal. Maksudnya apa, tuh? Kuy, simak gambar di bawah ini! Sistem Golongan Darah Rhesus Sistem golongan darah rhesus ditemukan oleh Landsteiner dan Wiener. Berdasarkan sistem ini, ada 2 jenis rhesus, yaitu rhesus positif dan rhesus negatif. Tabel aglutinogen dan aglutinin sistem Rhesus Golongan Darah Aglutinogen/antigen Aglutinin/antibodi Rhesus positif Ada – Rhesus Negatif – Ada Berdasarkan tabel di atas, rhesus positif tidak bisa memberikan darahnya ke rhesus negatif karena akan terjadi penggumpalan antigen donor oleh antibodi resipien. Namun sebaliknya, rhesus negatif tetap dapat mendonorkan darahnya ke rhesus positif. Squad, ada sedikit informasi penting terkait sistem golongan darah rhesus ini, lho, Jadi, apabila seorang perempuan dengan rhesus negatif menikah dengan laki-laki rhesus positif, maka ketika perempuan tersebut mengandung anak dengan rhesus positif untuk pertama kalinya maka tidak akan terjadi apapun pada bayinya. Akan tetapi, jika perempuan tersebut mengandung bayi dengan rhesus positif untuk kedua kalinya, maka akan terjadi Eritroblastosis fetalis pada bayinya karena antibodi ibu yang sudah terbentuk akan menggumpalkan antigen yang ada darah bayi. Efeknya, antibodi ibu akan memakan darah bayi dan bayi yang dilahirkan akan mengalami anemia akut. Wah Squad, ternyata sistem golongan darah cukup kompleks, ya! Meskipun kompleks, kamu tetap harus semangat belajar, ya! Supaya makin semangat, yuk belajar dengan menggunakan ruanglesonline. Tinggal potret soalnya dan tanya ke tutor berpengalaman lewat aplikasi, beres deh! Yuk, download sekarang. Referensi Irnaningtyas, Istiadi Y. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga Jakarta. Artikel ini diperbarui 15 Desember 2020.
- Darah diklasifikasi dalam tiga golongan, yaitu ABO, MN, dan Rhesus Rh. Ketiga klasifikasi tersebut ditemukan oleh Karl Landsteiner dan tiga ilmuan lainnya sepanjang 1901 hingga 1940. Penggolongan ABO ditemukan pertama kali oleh Landsteiner, seorang ahli imunologis dan patologis asal Austria pada 1901. Pada 1927, bersama dengan Philip Levine, Landsteiner kembali menemukan penggolongan darah berdasarkan faktor M, MN, dan N. Lalu, pada 1940 sistem penggolongan darah dengan Rhesus Rh ditemukan bersama Alexander Wiener. Rangkaian penemuannya itu, membuat Landsteiner menjadi penerima Penghargaan Nobel pada 1930. Ketiga penggolongan ini digunakan untuk membedakan tipe darah antara satu individu terhadap individu lain. Penggolongan darah berguna untuk berbagai tindakan medis, salah satunya transfusi darah. Melansir laman Rumah Belajar Kemdikbud, transfusi darah hanya dapat dilakukan pada pendonor dan penerima yang memiliki kecocokan golongan darah. Jika individu mendonorkan darah pada penerima resipien yang golongan darahnya cocok, maka transfusi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun, jika golongan darah antara pendonor dan penerima tidak sama, maka penerima akan mengalami reaksi penggumpalan darah atau reaksi serologi yang dapat berakibat fatal. Penggumpalan darah terjadi karena adanya reaksi antara antigen dan antibodi. Hal ini menyebabkan antigen dianggap sebagai benda asing oleh antibodi. Penggolongan darah sistem ABO Sistem klasifikasi ABO menggolongkan darah menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasari pada keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah. Menurut BPMPK Kemdikbud, penggolongannya adalah sebagai berikut Golongan darah A, memiliki genotipe IAIA atau IAIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A aglutinogen A, dan plasma darahnya mampu membentuk antibodi β aglutinin β. Golongan darah B memiliki genotipe IBIB atau IBIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen B aglutinogen B, dan plasma darahnya mengandung antibodi α ataglutinin α Golongan darah AB memiliki genotipe IAIB. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A dan Antigen B. Namun, golongan darah AB tidak memiliki antibodi atau aglutinin, baik α maupun β Golongan darah O memiliki genotipe IOIO. Golongan darah ini tidak memiliki antigen baik A maupun B dalam eritrositnya. Namun, golongan darah O plasma darahnya memiliki antibodi α dan β. Penggolongan darah sistem MN Penggolongan darah sistem MN didasari pada penemuan dua macam antigen yang disebut dengan antigen M dan antigen N. Terdapat tiga macam penggolongan darah sistem MN, yaitu golongan darah M, N, dan MN. Ketiga golongan darah tersebut tidak membentuk antibodi yang disebut zat anti-M maupun anti-N. Zat anti-M dan anti-N didapat melalui serum tubuh kelici, di mana mengandung antibodi yang disuntikkan ke tubuh manusia. Zat Anti-M dan zat anti-N tersebut dapat menimbulkan penggumpalan. Oleh karena itu, penggolongan sistem MN diuji dengan tes antiserum dari kelinci, sebagai berikut Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum mengandung anti-N tidak tidak penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah M. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-N ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum yang mengandung anti-M tidak terjadi penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah N. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M dan anti-N mengalami penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah MN. Penggolongan darah sistem Rhesus Rh Penggolongan darah sistem Rhesus Rh berdasarkan pada penemuan jenis antigen rhesus dalam eritrosit manusia. Penggolongan darah sistem Rh ini dibagi menjadi dua golongan, yaitu orang dengan rhesus positif Rh+ dan orang dengan rhesus negatif Rh–. Rh+ adalah orang yang memiliki antigen rhesus dalam darahnya. Sementara yang tidak memiliki rhesus disebut sebagai rhesus negatif Rh–. Baik golongan Rh+ maupun Rh– membentuk antibodi rhesus dalam plasma darahnya. Situasi penggumpalan dapat terjadi apabila orang dengan Rh– menerima transfusi dari golongan darah rhesus positif Rh+. Namun, jika orang Rh+ menerima darah dari orang Rh– maupun Rh+ tidak akan terjadi penggumpalan darah. Hal ini terjadi karena antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah rhesus negatif Rh–. Kondisi perbedaan rhesus ini berpengaruh besar pada perkawinan. Apabila pria dengan Rh+ menikah dengan wanita Rh– ada kemungkinan anaknya akan menderita eritroblastosis fetalis penyakit kuning bayi. Selain itu, perkawinan beda rhesus juga dapat meningkatkan kasus inkompatibilitas rhesus antara ibu dan janin. Hal ini dapat menyebabkan sel antibodi ibu mencoba menghancurkan sel darah merah janin yang mengakibatkan anemia pada juga Menu Diet Golongan Darah O, A, B, dan AB, Apakah Bermanfaat? Pemilik Golongan Darah O Lebih Rentan Terkena Gigitan Nyamuk Studi Terbaru Golongan Darah O Berisiko Kecil Kena Corona COVID-19 - Pendidikan Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Alexander Haryanto
golongan darah abo pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel